Perancangan Oceanarium di Pekanbaru dengan Pendekatan Water Management
Kata Kunci:
oceanarium, Pekanbaru, water management, konservasi laut, edukasi kelautanAbstrak
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan wilayah perairan yang luas, termasuk Provinsi Riau yang didominasi perairan. Pekanbaru, sebagai ibu kota provinsi, memiliki potensi kelautan besar, namun edukasi dan konservasi laut masih minim. Oceanarium publik dirancang sebagai sarana rekreasi, edukasi, observasi, dan konservasi biota laut, serta diharapkan mampu mendorong sektor pariwisata, ekonomi, dan pendidikan. Karena konsumsi air yang tinggi, pengelolaan air efisien menjadi prioritas. Pendekatan desain Water Management diterapkan untuk mengatasi hal ini. Tujuan perancangan mencakup pemenuhan kebutuhan edukatif dan rekreatif serta penerapan sistem pengelolaan air berkelanjutan. Metode Glass Box dan studi preseden digunakan untuk menciptakan desain yang transparan dan sesuai konteks lokal. Konsep “Water Flow” dipilih untuk merepresentasikan aliran air dari darat ke laut. Perancangan menghasilkan desain berkelanjutan yang menunjukan penerapan water management yaitu mengintegrasikan sensor otomatis, daur ulang gray water dan kondensat melalui STP, serta sistem closed-loop untuk menjaga kualitas air dan mengurangi pemborosan.
Referensi
Arifah, J. R. (2022). Konservasi Air: Pengertian, Contoh dan Manfaatnya (UP 2022). Lindungi Hutan.
Augustyn, A., & Bauer, P. (2013). Oceanarium. Encyclopedia Britannica.
Harcourt, J. (2010). Deskripsi Oceanarium sebagai Akuarium Besar.
Lange. (1955). Oceanarium sebagai Sarana Konservasi dan Pendidikan. The Third Aquarium Congress.
Oceanarium Water Systems. (2019). Deskripsi dari berbagai sistem air dalam oceanarium. Diakses dari artikel arsitektur dan sistem kelautan di ResearchGate.
Quedarusman, C. A., Suryono, S., & Rogi, O. H. (2018). Tropical Oceanarium di Sulawesi Utara. Biomimetic Architecture (Doctoral dissertation, Sam Ratulangi University).

Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.